Perbandingan Panel Lantai VS Dak Cor Beton

Meningkat rumah merupakan solusi alternatif guna menambah ruangan di tengah terbatasnya lahan perkotaan.

Untuk saat ini terdapat 2 alternatif yaitu menggunakan cor dak dan panel lantai.

Pada artikel ini kami akan membahas seperti apa perbandingan menggunakan panel lantai dan menggunakan cor dak konvensional.

Jadi simak terus artikel ini ya!

Perbandingan Istilah Panel Lantai dan Dak Cor Beton

Dak adalah istilah yang berarti pembatas antara lantai bawah dengan lantai yang di atasnya.

Tapi dalam kesehariannya, dak juga sering ditujukan sebagai konstruksi yang berada di bagian paling atas.

Bahan untuk membuat dak juga berbeda, antara lain dari beton, kayu, dan tanah liat. Nah, cor dak artinya pembatas lantai termasuk juga bagian atap yang terbuat dari beton.

Sedangkan panel lantai adalah beton ringan yang dicetak menjadi lembaran. Lembaran panel tersebut nantinya dipasang di dasar rumah untuk menjadi lantai.

Perbandingan Bahan Pembuatan Panel Lantai dan Dak Cor Beton

Dak cor dibuat dengan cara konvensional yaitu memakai cor beton dan tanah liat. Selain itu juga perlu menyiapkan bekisting yang terbuat dari bambu dan kayu.

Sedangkan material panel lantai terbuat dari pasir, semen, kapur, gipsum, pasta alumunium yang semuanya diproduksi di pabrik menggunakan mesin canggih.

Perbandingan Pengaplikasian Panel Lantai dan Dak Cor Beton

Berikut perbandingan pengaplikasian panel lantai dan dak cor beton

Pengaplikasian Dak Cor Beton

1. Perhitungan dan Persiapan Material

Proses pertama untuk membuat dak cor adalah perencanaan. Dalam tahapan ini anda harus memperhitungkan dimensi dak yang akan dibuat.

Caranya dengan mengukur dimensi dari luas area yang akan dibuat dak. Sehingga anda dapat menentukan jumlah besi tulangan yang anda butuhkan.

Setelah itu hitung juga komposisi bahan beton yang akan digunakan.

Ada dua kategori dalam pembuatan beton yaitu Non struktural menggunakan kualitas beton B0 dan strukturural yang menggunakan kualitas B1 atau K125.

Untuk beton non struktural umumnya menggunakan perbandingan 8:1 untuk pasir dan kerikil.

Sedangkan untuk beton struktural dengan perbandingan 1:2:3 untuk komposisi bahan campuran semen, pasir dan split.

2. Pencampuran Bahan Dasar Beton

Tahapan kedua untuk membuat dak cor adalah proses pemcampuran bahan dasar beton.

Dalam proses pencampuran, anda bisa menggunakan mesin agar hasilnya lebih optimal, atau dengan alat manual untuk mengurangi biaya produksi.

Hal yang harus anda perhatikan pada tahapan ini adalah mencampur dengan hasil yang homogen atau merata.

Pastikan tidak ada butir-butir yang masih terpisah, dan pastikan hasil pencampuran tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair juga.

Hasil pencampuran beton yang tidak homogen akan mengurangi kualitas dari beton.

3. Proses Pengecoran

Tahapan terakhir adalah pengecoran beton. Sebelum melakukan pengecoran, terlebih dahulu membuat bekisting yang digunakan untuk penahan beton.

Selama tahap penuangan campuran bahan beton sampai membentuk sesuai dengan apa yang anda inginkan.

Tahap berikutnya adalah pembesian elemen struktur dak diantaranya balok, kolom dan juga pelat. Usahakan saling mengikat agar lebih mudah untuk digunakan.

Untuk memperoleh hasil yang berkualitas, pengecoran harus selesai secara bersamaan dalam waktu pengerjaan 1 hari atau lebih cepat.

Untuk memaksimalkan waktu, ada baiknya anda memperhitungkan tenaga kerja yang Anda gunakan supaya waktu pengecoran 1 hari dapat terselesaikan.

Setelah pengecoran selesai, siram beton dengan air, supaya tidak mengering terlalu cepat. Ketebalan Dak yang ideal untuk lantai adalah 12 cm, sedangkan untuk atap adalah 8 cm.

Pengaplikasian Panel Lantai

1. Menyiapkan Struktur Bangunan

Tahap awal adalah anda perlu menyiapkan beberapa struktur bangunan sebagai penyangga panel lantai, diantaranya

Pondasi
Sloof
Kolom
Balokan
Ring Balok

2. Perhitungan dan Persiapan Material Panel Lantai

Proses selanjutnya dalam pengaplikasian panel lantai adalah menghitung berapa kebutuhan panel lantai yang akan digunakan.

Cara menghitung kebutuhan panel lantai bisa anda baca pada artikel berikut Cara Menghitung Kebutuhan Panel Lantai

3. Proses Lifting atau Pengangkatan Panel Lantai

Proses lifting setiap lembaran panel dapat dilakukan dengan bantuan derek atau takel. Panel lantai diikat lalu dikait, selanjutnya diangkat dan dimasukkan ke dalam tempat.

Dalam proses pemasangan ini membutuhkan tim 3-4 orang. Saat memasang pastikan untuk mengamati bahwa setiap panel berbaring dengan sempurna

Pengangkatan panel lantai menggunakan alat bantu, Takel atau Chainblock dengan kapasitas alat minimal 300 kg.

Selanjutnya letakan panel lantai pada permukaan balok satu persatu menjadi baris sejajar sampai pemasangan panel lantai selesai.

4. Cara Memasang atau Meletakan Posisi Panel Lantai

Letakan panel lantai di atas potongan balok kayu/blok untuk memudahkan menyingkirkan “lifting gear” hal ini dilakukan jika peletakan panel lantai yang terakhir sulit.

Setelah itu lakukan proses Pembesian dan proses sementasi pada setiap celah sambungan panel lantai menggunakan grouting yang disediakan dari produsen panel lantai tersebut.